Skip to main content

Terjemahan perdana

 نوادر وطرف

1- دخل رجل يدعى عمران على امرأته، وكان قبيح الوجه جداً، وكانت امرأته جميلة؛ فلما نظر إليها ازدادت في عينه جمالاً وحسناً؛ فلم يتمالك أن يديم النظر إليها، فقالت: لماذا تديم النظر إلي هكذا؟ قال: الحمد لله، لقد أصبحت والله جميلة. فقالت له: إذن فأنا وأنت في الجنة!! قال: ومن أين علمت ذلك؟ قالت: لأنك أعطيت مثلي فشكرت، وأنا أعطيت مثلك فصبرت؛ والصابر والشاكر في الجنة.

2- رأى طفيلي قوماً ذاهبين، فاعتقد أنهم في دعوة إلى وليمة، فذهب خلفهم، فإذا هم شعراء قصدوا الأمير بمدائح لهم، فلما أنشد كل واحد شعره، وأخذ جائزته، لم يبق إلا الطفيلي، وهو جالس لا يتكلم، فقيل له: أنشد شعرك. فقال: لست شاعراً. قيل: فمن أنت؟ قال من الغاوين الذين قال الله فيهم: {والشعراء يتبعهم الغاوون} فضحك الأمير من إجابته، وأمر له بجائزة.

3- سافر عثمان بن رواح، وصديق له إلى بلد بعيد، فقال له صديقه في السفر: اذهب يا عثمان إلى السوق واشتر لنا لحماً. فقال له عثمان: والله ما أستطيع. فقام الصديق واشترى لحماً، وعاد يقول: قم الآن واطبخ اللحم. فقال عثمان بن رواح: والله لا أستطيع. فطبخ صديقه اللحم، وعاد يقول: الآن قد أعد الطعام، وما عليك إلا أن تضعه أمامك. فقال عثمان بن رواح: ما أستطيع، فوضع الصديق الطعام أمامه، وقال له: ألا تأكل الآن؟ فقال له عثمان: والله لقد استحييت من كثرة اعتذاري؛ وقام وأكل وهو غارق في الضحك.

4- دخل أشعب على جماعة يأكلون، وهم لا يعرفونه، فقال لهم: السلام عليكم يا أيها اللئام. فنظروا إليه قائلين: لا والله بل كرام. فجلس بينهم، وهو يقول: اللهم اجعلهم من الصادقين، واجعلني من الكاذبين. ثم مد يده في القصعة التي بين أيديهم، وهو يقول: ماذا تأكلون؟ فقالوا: نأكل سماً. فحشا فمه من الأكل وهو يقول: الحياة من بعدكم حرام، فقالوا: أيها الرجل، هل عرفت منا أحداً؟ فأشار أشعب إلى الطعام وقال: عرفت هذا.

5- دخل أبو دلامة الشاعر على الخليفة المهدي، فأنشده قصيدة أعجبته، وقال له: ماذا تريد؟ فقال أبو دلامة: أريد كلب صيد. فأعطاه كلباً، وهو يعجب من تفاهة طلبه. ولكن أبا دلامة عاد يقول: هل يرضى أمير المؤمنين، إذا خرجت للصيد أن أعدو على قدمي؟ فضحك، وقال: قد أمرنا لك بجواد. فقال أبو دلامة: ومن يطبخ الصيد؟ قال: وقد أمرنا لك بخادمة، فهل تريد شيئاً آخر؟ فقال: نعم يا أمير المؤمنين، لقد جعلت لي أسرة كبيرة، فمن اين يأكلون؟ فضحك المهدي وأمر له بمال يكفي لنفقة بيته الجديد!

6- ذكر ابن الجوزي في ”كتاب الأذكياء“ أن ولداً صغيراً، جلس مع قوم يأكلون فبكى. قالوا: لماذا تبكي؟ قال: الطعام حار. قالوا: اتركه حتى يبرد. قال: أنتم لا تتركونه.

7- مر رجل على جحا، وهو يحفر حفرة في الصحراء، ولما سأله عن سبب ذلك قال: دفنت في هذه الصحراء دراهم، لا أعرف مكانها، فقال له الرجل: كان يجب أن تجعل عليها علامة. قال جحا: قد فعلت. قال الرجل: وما علامتك؟ قال: سحابة في السماء كانت تظلها.

8- اشترى جحا عشرة حمير، وركب واحداً منها، وحسبها، فإذا هي تسعة. فنزل ثم حسبها، فإذا هي عشرة، فقال: أمشي وأربح، خير من أركب وأخسر حماراً.


Anekdot dan Pesta:

1- Seorang pria bernama Imran datang kepada istrinya, dan dia sangat jelek, dan istrinya cantik. Ketika dia menatapnya, dia menjadi cantik dan cantik di matanya. Dia bisa terus menatapnya, jadi istrinya berkata: Mengapa kamu terus menatapku seperti ini? Dia berkata: Puji Tuhan, Demi Allah, kamu telah menjadi cantik. Istrinya berkata kepadanya: Kemudian kamu dan aku berada di surga!! Dan dari mana kamu tau hal itu? Dia berkata: Karena kamu diberi istri sepertiku dan kamu bersyukur. Dan aku diberikan suami sepertimu dan aku bersabar. Sabar dan syukur ada di surga. 🤣

2- Seorang pengganggu melihat sekelompok orang berjalan, jadi dia mengira mereka sedang diundang ke pesta, jadi dia mengejar mereka. Jika mereka penyair, mereka pergi ke pangeran dengan pujian kepada mereka. Saat semua orang menyanyikan syairnya, dan dia mengambil hadiah, yang tersisa hanyalah pengganggu. Dia duduk dan tidak berbicara. Dikatakan kepadanya : Nyanyikan syairmu. Dia berkata: Saya bukan seorang penyair. Dikatakan: Siapa kamu? Dia berkata, saya dari orang yang tersesat. Allah berfirman: Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. (QS. Asy-Syu’ara’: 224) 😂

3- Utsman bin Rawah, dan seorang temannya melakukan perjalanan ke negara yang jauh. Dalam perjalanan, temannya berkata kepadanya : Wahai Utsman, pergilah ke pasar dan belikan kami daging. Utsman berkata padanya: Demi Tuhan, aku tidak bisa. Jadi temannya itu bangun dan membeli daging, dan kembali berkata: Bangunlah sekarang dan masak dagingnya. Utsman bin Rawah berkata: Demi Tuhan, saya tidak bisa. Maka temannya memasak daging, dan kembali berkata: Sekarang makanan telah disiapkan, dan kamu tinggal meletakkannya di di depanmu. Utsman bin Rawah berkata: Aku tidak bisa, jadi teman itu meletakkan makanan di depannya, dan berkata kepadanya: Apakah kamu tidak makan sekarang? Utsman berkata kepadanya: Demi Tuhan, aku malu dengan permintaan maafku yang besar. Dia bangkit dan makan sambil tertawa.

4- Asy’ab memasuki sekelompok yang sedang makan, dan mereka tidak mengenalnya. Jadi dia berkata kepada mereka: Assalamu’alaikum wahai . Kemudian mereka menatapnya dan berkata: Tidak, demi Tuhan, tapi terhormat. Jadi dia duduk di antara mereka, dan dia berkata: Ya Tuhan, jadikanlah mereka di antara orang-orang yang benar, dan jadikan aku salah satu pendusta. Kemudian dia mengulurkan tangannya di mangkuk yang ada di antara mereka, dan dia berkata: Apa yang kamu makan? Mereka berkata: Kami makan racun. Dia membekap mulutnya karena makan sambil berkata: Kehidupan setelahmu dilarang, jadi mereka berkata: Wahai lelaki, apakah kamu kenal salah satu dari kami? Kemudian Asy’ab menunjuk ke makanan itu dan berkata: Saya tahu ini.

5- “Abu Dalamah”, penyair, masuk ke Khalifah “Al-Mahdi”, dia menyanyikan puisi yang dia suka, dan dikatakan kepadanya: “Apa yang kamu inginkan?” Abu Dalamah berkata: “Saya ingin seekor anjing pemburu. “ Jadi dia memberinya seekor anjing. Ia bertanya-tanya betapa tidak pentingnya permintaannya. Tapi Abu Dalamah lanjut berkata: Akankah Amirul mu’minin puas, jika aku pergi berburu, dengan berlari? Dia tertawa, dan berkata: Kami telah memesankan seekor kuda untukmu. Abu Dalamah berkata: “Dan siapa yang memasak hasil tangkapan?” Dia berkata: “Kami telah memesan seorang pelayan untuk Anda, apakah Anda menginginkan yang lain?” Dia berkata: “Ya, Amirul mu’minin, saya telah membuat keluarga besar untuk saya, jadi di mana mereka makan? Al-Mahdi tertawa dan memberinya cukup uang untuk dibelanjakan di rumah barunya!

6- Di dalam bukunya, “Buku orang-orang pintar” Ibnu Jauzi menyebutkan. Bahwasannya ada seorang anak laki-laki, duduk bersama sekelompok orang dan ia menangis. Mereka berkata : Mengapa kamu menangis? Anak lelaki itu menjawab : Makanannya pedas. Mereka berkata : Biarkan sampai dingin. Anak lelaki berkata : kamu jangan tinggalkan dia (makanannya).

7- Seorang pria melewati Juha. Dia menggali lubang di gurun. Ketika ditanya tentang alasannya, dia berkata : Saya mengubur dirham di gurun ini, tetapi saya tidak tahu di mana itu. Jadi pria itu berkata padanya : Dia harus membuat tanda padanya. Juha berkata: Saya sudah membuatnya. Pria itu berkata: Apa tandamu? Dia berkata: Awan di langit membayangi itu.

 8 – Juha membeli sepuluh keledai. Dia menunggangi salah satunya, dan menghitungnya. Ada sembilan keledai. Kemudian dia turun dan menghitungnya. Ada sepuluh keledai. Dia berkata: Aku berjalan dan menang itu lebih baik daripada aku menunggangi keledai dan kehilangan salah satunya.

PS : Jujur pelajaran nahwu dari Ustadz Nouman Ali Khan sangatlah berguna dalam menerjemahkan anekdot-anekdot di atas, selain bantuan dari google translate. I know that it's far from perfect, but I'll study harder. 파이팅! Oh, iya, btw, aku baru nyadar kalo ini tugas UTS😅 yang terpenting aku ngerjain dengan usaha sendiri, hehe.

Oh iya, ini source ankedot bhs arabnya

Comments

Popular posts from this blog

On Insecurity

It's been a long time since the last time I wrote in this blog. I'm pretty well but not quite great.  The topic that I'm gonna talk about here is something that I'm familiar with, which is insecurity.  If I have to be honest, I've been dealing with insecurity for the past few years. It was because I always feel left out compared to people my age in terms of achievements. The feeling struck me whenever I see them who have been achieving so many things in life while I still feel clueless about what I should do in life. Feeling insecure is like a disease because it can affect many aspects in your life. When you feel insecure, you think that you're not good enough and it holds you for doing things that you actually good at but you can't see it because you're already feel like you're not enough. I found this interesting perspective about insecurity from someone's tweet. He tweeted, "...insecurity is the worst thing you can unconsciously feed into

The Key of Fluency in Languages

  In this globalization era, communication becomes a very important thing. We’re not only talk to people near us, but sometimes we need to talk to people far away even from different countries for different purposes. For that reasons, being able to talk fluently in English and other languages for communication purposes is really important. It’s because not only we can expand our connection, but also broaden our knowledge. These days, there are tons of place that offer services to help people get fluency in foreign languages. Each of them have their own specialties to attract people. But, basically, what’s the best way to be fluent in languages? What can language learners do to get fluency in their target languages? According to British Council Indonesia Foundation, there are two kinds of languages skills, which are fluency and accuracy. Actually, those two skills are very important in learning languages, but the importance of those two in learning languages depends on our situati

Terjemahann

Pencakar Langit Sampah (Jabodetabek tenggelam dalam gunung sampah) Oleh : Andrea Amalia Salma, terjemahan liputan The Jakarta Post dengan judul Skyscraper of Waste oleh Vela Andapita dan Sausan Atika) Pernahkah kalian menghitung jumlah sampah yang kalian hasilkan? Jabodetabek, dengan lebih dari 30 juta penduduk, mengirim lebih dari 14.000 ton sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) setiap harinya. Untuk lebih jelasnya, limbah yang sudah dihasilkan oleh Jabodetabek selama tiga tahun terakhir dapat mengisi gedung pencakar langit tertinggi di Jakarta, yaitu Menara Gama yang memiliki tinggi 310 meter. Aliran sampah yang sangat deras, ditambah lagi dengan pengelolaan sampah yang buruk, telah membawa area metropolitan ke dalam krisis. Beberapa TPA sudah kelebihan muatan atau menghadapi resiko kelebihan muatan. Dalam waktu dekat, penduduk Jabodetabek akan kehabisan tempat untuk membuang sampah. Krisis ini telah mempengaruhi orang-orang yang tinggal berdekatan dengan TPA. Gunungan sampah yang