Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2020

Terjemahannn

SAWAH TANPA PETANI Oleh : Andrea Amalia Salma (Sumber : thejakartapost.com dengan judul A Land Without Farmers oleh Made Anthony Iswara) Kehilangan para petani merupakan hal yang menjadi perhatian bagi sebuah negara. Jika hal itu terus berlanjut, kemungkinan besar, Indonesia tidak memiliki sisa petani dalam kurun waktu 50 tahun. Apa yang akan kita makan? “Ya, kita akan kelaparan,” kata Adang Parman, 58, seorang petani dari desa Ciburial, Jawa Barat. Setiap hari, bapak dari tiga anak ini menuju ke sawah di pagi hari untuk mencabut gulma, menyirami tanamannya atau memetik sayuran. Sementara anaknya membajak sawah dengan traktor. Adang sudah menjadi petani lebih dari 40 tahun. Bertani merupakan pekerjaan yang menuntut dan melelahkan. Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa semakin sedikit orang yang ingin menggeluti pekerjaan itu. Indonesia kehilangan 5,1 juta petani antara tahun 2003 dan 2013, menjadi 26 juta, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Kecenderungan ini diperkirakan akan b

Terjemahann

Pencakar Langit Sampah (Jabodetabek tenggelam dalam gunung sampah) Oleh : Andrea Amalia Salma, terjemahan liputan The Jakarta Post dengan judul Skyscraper of Waste oleh Vela Andapita dan Sausan Atika) Pernahkah kalian menghitung jumlah sampah yang kalian hasilkan? Jabodetabek, dengan lebih dari 30 juta penduduk, mengirim lebih dari 14.000 ton sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) setiap harinya. Untuk lebih jelasnya, limbah yang sudah dihasilkan oleh Jabodetabek selama tiga tahun terakhir dapat mengisi gedung pencakar langit tertinggi di Jakarta, yaitu Menara Gama yang memiliki tinggi 310 meter. Aliran sampah yang sangat deras, ditambah lagi dengan pengelolaan sampah yang buruk, telah membawa area metropolitan ke dalam krisis. Beberapa TPA sudah kelebihan muatan atau menghadapi resiko kelebihan muatan. Dalam waktu dekat, penduduk Jabodetabek akan kehabisan tempat untuk membuang sampah. Krisis ini telah mempengaruhi orang-orang yang tinggal berdekatan dengan TPA. Gunungan sampah yang

Terjemahan perdana

  نوادر وطرف 1- دخل رجل يدعى عمران على امرأته، وكان قبيح الوجه جداً، وكانت امرأته جميلة؛ فلما نظر إليها ازدادت في عينه جمالاً وحسناً؛ فلم يتمالك أن يديم النظر إليها، فقالت: لماذا تديم النظر إلي هكذا؟ قال: الحمد لله، لقد أصبحت والله جميلة. فقالت له: إذن فأنا وأنت في الجنة!! قال: ومن أين علمت ذلك؟ قالت: لأنك أعطيت مثلي فشكرت، وأنا أعطيت مثلك فصبرت؛ والصابر والشاكر في الجنة. 2- رأى طفيلي قوماً ذاهبين، فاعتقد أنهم في دعوة إلى وليمة، فذهب خلفهم، فإذا هم شعراء قصدوا الأمير بمدائح لهم، فلما أنشد كل واحد شعره، وأخذ جائزته، لم يبق إلا الطفيلي، وهو جالس لا يتكلم، فقيل له: أنشد شعرك. فقال: لست شاعراً. قيل: فمن أنت؟ قال من الغاوين الذين قال الله فيهم: {والشعراء يتبعهم الغاوون} فضحك الأمير من إجابته، وأمر له بجائزة. 3- سافر عثمان بن رواح، وصديق له إلى بلد بعيد، فقال له صديقه في السفر: اذهب يا عثمان إلى السوق واشتر لنا لحماً. فقال له عثمان: والله ما أستطيع. فقام الصديق واشترى لحماً، وعاد يقول: قم الآن واطبخ اللحم. فقال عثمان بن رواح: والله لا أستطيع. فطبخ صديقه اللحم، وعاد يقول: الآن قد أعد الطعام،

The Parable of Shirk

From Ustadz Nouman Ali Khan's lecture about surah Al-Hajj verse 31  وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ “And whoever would commit shirk with Allah, then it is as though he fell from the sky, bird picked at him, and the wind blew him away to uncharted place.” The parable above in which somebody was heading up to the sky and could possibly fall, is like you’re clinging up a rope and Allah said, “If you lost hope in Allah, cut it!” And what’s gonna happen once you cut it? You’re gonna fall. That image is being continued in the next parable. The people who lose hope in Allah are the people of shirk. That’s a form of shirk. It says, though they’re falling from the sky.  One of the famous orientalist argued about this example. This is one of the most illogical examples in the Qur’an. He made a criticism against the Qur’an. “Who’s ever seen anybody falling from the sky?” فَتَخْطَفُهُ الطَّيْ